Menjadi pengusaha muda di bidang potocopy dan percetakan

         Di era digital yang seperti saat ini bukanlah mustahil apa-apa yang dulunya di cetak dan di bukukan sekarang menjadi lebih ringkas dan simple dengan menjadi file word dan pdf, pastinya dengan harapan yang lebih ramah lingkungan, akan tetapi kebutuhan skripsi dan pengajuan kredit dan beberapa lainnya masih memerlukan cetak dan fotokopi.
        Usaha fotokopi sebenarnya sudah banyak sekali, hampir di setiap sekolahan ataupun gang-gang sudah ada, tetapi peluang pasar yang satu ini tidak pernah mati, ada saja yang di cari dari fotokopian. dan alasan itu sangatlah beragam dari harganya yang murah, kualitas yang exelent maupun tempatnya yang tidak antri, ini lah beberapa yang dicari oleh seorang pelanggan fotokopi.
       Rata-rata pengusaha fotokopi itu adalah mereka yang sudah berumur diatas 30an, tidak menutup kemungkinan karenan memang peluangnya yang bagus ataupun karena mereka sudah pada bosen di bekerja di pabrik maupun di kantor sehingga menginginkan waktu yang lebih flexible dan tidak terikat kontrak aturan yang begitu ketat ditempat kerjanya. mereka adalah orang-orang yang telah mendahului kita di bidang yang sama, sebenarnya kita juga bisa seperti mereka asalkan kita mau berusaha dan lebih tekun mengelola keuangan.
       Banyak pengusaha muda yang ingin terjun di dunia ini, akan tetapi modal yang belum ada dan kesiapan mental yang belum di miliki kadang menjadikannya ciut untuk turun dan meramaikan dunia usaha, banyak pemula seperti saya ini yang masih ragu-ragu untuk bener-bener fokus di dunia usaha atau hanya sekedar iseng mencari pengalaman. ah bagiku itu adalah pilihan hidup masing-masing orang.
      Yang ada di pikiran saya saat ini adalah, saya muda, saya punya semangat, saya pingin mandiri di usia muda. ini tidak semudah membalikan tangan karena faktanya banyak sekali cibiran-cibiran dari teman, tetangga yang membuat hati miris, tidak makan teratur atuapun makan hanya 2x sehari sudah menjadi makanan sehari-hari, tidak asing lagi bagi saya hal-hal semacam ini, sampai waktu kuliah tidak dapat lagi membayar UTS sehingga hampir saja tidak di izinkan mengikuti UTS pada tahun 2017 awal, ini hal yang sangat menyedihkan sekali karena berbeda jauh dengan apa yang bisa saya lakukan ketika saya masih menjadi buruh di perusahaan. tapi bukan masalah itu yang menjadi prioritas saya menjalankan usaha fotokopi ini, yang terpenting adalah saya bisa buka terus setiap hari.
     pada awalnya satu hari full tidak ada yang fotokopi, tidak ada yang ngeprint, tidak ada yang nanyain, mereka hanya lewat dan memandang ini apa ya, mungkin di benak mereka, tetapi alhamdulillah dengan kekuasaan allah semakin hari semakin ramai usaha fotokopi ku, semakin banyak yang datang dan ngeprint. alhamdulillah.