Thursday, November 16, 2017

Budak Sajak

Satu yang berlalu telah menjadi sejarah. Kau, jalan panjang pemeluk langkah menuju lengang. Tempatku jatuh yang membuatku menolak bangkit. Luka paling manis yang kusesap sedikit demi sedikit.

Kemudian yang tak terucap akan selalu jadi pertanyaan.

Lagi-lagi, kau, lidah tanpa cinta yang bermukim pusara rindu segala musim.
Badai haru di mataku, lemas harap terbujur kaku. 

Di setumpuk kecemasan itu aku akan hidup lebih lama. 

Agar kita bisa lihat, mana yang lebih hebat?
Hebatnya penolakanmu, atau dahsyatku mencintaimu?

Kamu terbit untuk membagikan sedikit cerah kepada hidupku yang begitu kelam. Datang dengan berbagai cara untuk mengukir senyum.

Menyatakan bahwa kamu nyaman dengan kehadiranku di kehidupanmu, dan begitupun aku.

Tanpa butuh waktu lama, kamu langsung mengatakan tentang si dia yang bahkan mengisi setiap ujung kepalamu dengan namanya. 

Sehingga badanku seketika panas dibakar oleh kecemburuan akibat kenyataan hanya kau jadikan aku sebagai teman.

Lalu kamupun pergi, tenggelam bahagia bersama orang yang kau idolakan, mengembalikan kegelapan ke telapak tanganku. Ingatkan temanmu tentang kisah ini, mungkin mereka pernah mengalaminya.


Created by student of SMK Siere Cendikia Karawaci
Share:

jumlah pengunjung

BTemplates.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Translate

about us

My photo
Tangerang, Kota Tangerang, Indonesia
Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, senang bermain komputer atau laptop.